SURVEI KEPADATAN JENTIK NYAMUK AEDES AEGYPTI PADA PENAMPUNGAN AIR DALAM RUMAH DAN IMPLIKASINYA TERHADAP KEPERAWATAN KOMUNITAS
DOI:
https://doi.org/10.33755/jkk.v7i1.202Keywords:
Demam Berdarah Dengue, Kepadatan Jentik Nyamuk, Tempat Penampungan AirAbstract
Nyamuk Aedes aegypti merupakan vektor penyakit demam berdarah dengue. Kepadatan nyamuk Aedes aegypti sebagai indikator penularan dan penyebaran demam berdarah dengue dapat dilihat dari tempat perindukkannya yaitu penampungan air. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran kepadatan jentik nyamuk Aedes aegypti pada penampungan air dalam rumah di Wilayah Kerja Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan. Desain penelitian ini menggunakan desain deskriptif. Tehnik sampling menggunakan tehnik Cluster Sampling dengan jumlah responden 274 unit rumah. Untuk memantau jentik nyamuk menggunakan checklist pemeriksaan jentik berkala dari DepKes RI. Data dianalisa berdasarkan frekuensi dan prosentase. Hasil penelitian menunjukkan nilai House Index sebesar 32,1%, Container Index 13,7%, Breteau Index 42,7% dan Angka Bebas Jentik 68%. Indiator-indikator tersebut menunjukkan Desa Jeruksari termasuk dalam kategori risiko tinggi penularan penyakit Demam Berdarah Dengue. Sehingga disarankan bagi perawat komunitas untuk lebih menggiatkan penyuluhan kesehatan dan memberdayakan masyarakat serta kader kesehatan dalam kegiatan pemberantasan sarang nyamuk 3M-Plus.
References
Aji, R. & Mulyadi. (2016). Peran Perawat Puskesmas Dalam Penanggulangan Jentik Aedes Aegypti Pada TPA. Jurnal Media Kesehatan. Vol. 9 No. 1. 001-113.
Anggraini, S & Retno A. (2018). Hubungan Keberadaan Jentik dengan Kejadian DBD di Kelurahan Kedurus Surabaya .Jurnal Kesehatan Lingkungan. vol.10, no.3, hh.252-258.
Badan Pusat Statistik [BPS] Kapubaten Pekalongan.(2017). Kabupaten Pekalongan Dalam Angka 2017, Naskah Badan Pusat Statistik Kapubaten Pekalongan, Pekalongan.
Diba, F. & Farkhan. (2017). Pilot Study: Efektifitas Penerapan Lembar Pemantauan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti Secara Mandiri di Desa Lampuja, Aceh Besar. Idea Nursing Journal. Vol. VIII No. 2. 63-72.
Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan. (2019). Data Kasus Pasien Filariasis Tiap Kecamatan Kabupaten Pekalongan.
Hardoyo, S.R, Sudrajat, Andi, K.(2017). Aspek Sosial Banjir Genangan (ROB) di Kawasan Pesisir. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.
Joharina, A.S & Widiarti. (2014).Kepadatan Larva Nyamuk Vektor sebagai Indikator Penularan Demam Berdarah Dengue di Daerah Endemis di Jawa Timur. Jurnal Vektor Penyakit. vol. 8, no. 2, hh. 33-40.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Demam Berdarah Dengue di Indonesia. Diperoleh dari https://www.dinkes.pulang pisaukab.go.id/wp-content/uploads/2020/09/ Isi-Buku-DBD-2017.pdf
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Petunjuk Teknis Implementasi PSN 3M-Plus. Diperoleh dari http://www.jumantik.org/ images/book /Juknis_1_Rumah_1_Jumantik.pdf.
Nadifah, dkk. (2016). Identifikasi Larva Nyamuk Pada Tempat Penampungan Air di Padukuhan Dero Condong Catur Kabupaten Sleman. Jurnal Kesehatan Masyarakat Andalas. vol. 10, no. 10, hh.172-178.
Ridha, M.R. dkk. (2013). Hubungan Kondisi Lingkungan dan Kontainer dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes Aegypti di Daerah Endemis Demam Berdarah Dengue Di Kota Banjarbaru. Jurnal Epidemiologi dan Penyakit Bersumber Binatang. vol. 4, no. 3 , hh. 133-137.
Salim, M.A & Agus, B.S. (2018). Penanganan Banjir dan Rob di Wilayah Pekalongan. Jurnal Tehnik Sipil. hh 1-8.
Tayubi. (2017). 1.548 Rumah di Pekalongan Masih Digenangi Banjir Rob.11 Desember 2017, MetroTV News.com, dilihat 22 Desember 2019, http://www.jateng.metrotcnews.com /peristiwa/
Veridiana, I.N.(2013). Hubungan Jenis dan Bahan Dasar Kontainer dengan Keberadaan Jentik Nyamuk Aedes aegypti di Kelurahan Tondo Tahun 2010. Jurnal Vektor Penyakit. vol vii, no.1, hh. 9-15.
World Health Organization [WHO]. (2020). Vector Surveillance and Control. Diperoleh dari https://www.who.int/ denguecontrol/monitoring/vector_surveillance/en/.