Skrining Perilaku Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung

Authors

  • Eska Madya Agustine
  • Titin Sutini
  • Ai Mardhiyah

DOI:

https://doi.org/10.33755/jkk.v4i1.96

Keywords:

Andikpas, Perilaku, Remaja, Skrining.Adolescents, Behaviour, Screening.

Abstract

Abstrak

Remaja yang menjalani kehidupan di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) akan berbeda dengan kehidupan teman-teman seusianya, mereka tidak merasakan kebebasan seperti kehidupan di luar LPKA, dengan kondisi seperti ini akan terjadi beberapa masalah perilaku pada remaja tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran perilaku remaja di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung. Metode penelitian yang digunakan yaitu deskriptif kuantitatif dengan teknik total sampling. Responden dalam penelitian ini sebanyak 56 orang dengan menggunakan analisis distribusi frekuensi. Instrumen yang digunakan menggunakan Strenght and Difficulties Questionnaire (SDQ), sebanyak 25 item pernyataan. Nilai validitas 0,012 dan nilai reliabilitas 0,773. Hasil penelitian ini menunjukkan 38 responden (67,9%) memiliki perilaku normal, 10 responden (17,9%) memiliki perilaku borderline dan 8 responden (14,2%) memiliki perilaku abnormal. Perilaku abnormal ini ditunjukkan dengan gejala sebagian besar responden mengalami kecemasan, kekhawatiran dan kegelisahan. Sebagian kecil responden berada pada kategori perilaku abnormal dan borderline. Oleh karena itu, perlu diperhatikan kembali aspek perilaku remaja di LPKA melalui kegiatan-kegiatan pembinaan agar tidak terdapatnya masalah perilaku dalam remaja tersebut.

 

Abstract

The adolescents who live in the Youth Detention Center (Indonesia: LPKA) will have a different living from their peers, they do not feel the freedom like living outside of LPKA, with this condition there will be some behavioral problems in these adolescents. The purpose of this study was determining the description of adolescents’ behavior in the LPKA Class II Bandung. The research method was using descriptive quantitative by total sampling technique. Respondents in this study were 56 people using distribution frequency analysis. Instruments was adopting Strength and Difficulties Questionnaire (SDQ), as many as 25 items statement. The validity value was 0.012 and the reliability value was 0.773. The results of this study showed 38 respondents (67.9%) had normal behavior, 10 respondents (17.9%) had borderline behavior, and 8 respondents (14.2%) had abnormal behavior. This abnormal behavior was indicated by symptoms of the most respondents who experienced anxiety, worry, and restlessness. A small percentage of respondents were in the category of abnormal and borderline behavior. Therefore, it is necessary to re-take a concern about the adolescents’ behavior aspects in LPKA through coaching activities so that there will be no behavioral problems in those adolescents.

References

Adriawati, S. 2012. Hubungan Konsep Diri Dengan Kecemasan Narapidana Menghadapi Masa Depan Di Lembaga Pemasyarakatan Wanita Malang. Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim, Malang.

Ariyanto, E. A. 2015. Pengaruh Relaksasi Otot Progresif Terhadap Tingkat Stress Pada Remaja di Lapas Anak Blitar. Persona, Jurnal Psikologi Indonesia, Vol.4, No.01, hal 10-2.

Council on Scientific Affairs, American Medical Association. Health status of detaineed and incarcerates youths. JAMA. 1990;263:987-991

Dickey, W. C & Blumberg, S. J. 2004. Revisiting the Factor Structure of the Strenght and Difficulties Questionnaire: United States, 2001. American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. Doi: 10.1097/01.chi.0000132808.36708.a9

Fazel, S., Doll, H., Langstrom N. 2008. Mental Disorder Among Adolescents in Juvenile Detention and Correctional Facilities: A Systematic Review and Metaregression Analysis of 25 Surveys. J.AM. ACAD. CHILD ADOLESC. PSYCHIATRY, 47:9, September 2008. Doi: 10.1097/CHI.ObO13e31817eecf3

Goodman, R. 2001. Psychometric Properties of the Strenght and Difficulties Questionnaire. American Academy of Child and Adolescent Psychiatry. Retrievedfromhttp://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0890856709605438

Hairina, Y. & Komalasari, S. 2017. Kondisi Psikologis Narapidana Narkotika di Lembaga Pemasyarakatan Narkotika Klas II Karang Intan Martapura, Kalimantan Selatan. Jurnal Studi Insania, Mei 2017, hal 94-104.

Handayani, T.P. 2010. Kesejahteraan Psikologis Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo. Universitas Diponegoro. Retrieved from http://eprints.undip.ac.id/11132/1/RINGKASAN_SKRIPSI_Kesejahteraan_Psikologis_Narapidana_Remaja_di_Lembaga_Pemasyarakatan_Anak_Kutoa.pdf

Jayasinghe, A. 2010. Report on Mental Health Problems in Hambantota District Sri Lanka. World Health Organization Sri Lanka. Retrieved from https://mhpss.net/?get=123/148-Child-Mental-Health-Problems-in-Hambantota-District-By-Dr.-Anura-Jayasinghe.pdf

Mustika, U. D. 2014. Kecemasan dan Strategi Coping Remaja Pelaku Tindak Pidana Pembunuhan. Program Studi Psikologi, FISIP, Universitas Brawijaya.

Naidoo, S & Mkize, D. 2012. Prevalence of Mental Disorder in a Prison Population in Durban, South Africa. African Journal of Psychiatry, 15, 30-35.

Ozben, S. 2010. The Conflict Tendencies of The Adolescent Inmates Between 16-18. Procedia: Social and Behavioral Science. Doi: 10.1016/j.sbspro.2010.07.073.

Rahmawati, L., Arneliwati., Elita, V. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Tingkat Depresi Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan. Program Studi Ilmu Keperawatan, Universitas Riau. JOM Vol 2 No 2, Oktober 2015.

Setiawan, A. M. 2011. Efektifitas Terapi Aktivitas Bermain Kelompok Terhadap Perubahan Sikap Anak Tentang Narkoba di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kota Blitar. Other Thesis, University of Muhammadiyah Malang. Retrieved from http://eprints.umm.ac.id/31743/.

Sholichatun, Y. 2011. Stres dan Strategi Coping pada Anak Didik di Lembaga Pemasyarakatan Anak. PSIKOISLAMIKA, Jurnal Psikologi Islam. Retrieved from http://psikologi.uin-malang.ac.id/wp-content/uploads/2014/03/Stres-dan-Staretegi-Coping-Pada-Anak-Didik-Di-Lembaga-Pemasyarakatan-Anak.pdf

Sopiah, N. N. 2016. Penyesuaian Anak Berhadapan Dengan Hukum di Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas 1 Tangerang. Sekolah Pasca Sarjana, Institut Pertanian Bogor, 2016.

Sulistyani, F. 2010. Stres dan Konsep Diri Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kutoarjo Jawa Tengah. Thesis, STIKES Aisyiyah Yogyakarta. Retrieved from http://opac.unisayogya.ac.id/1732/

Suroto, Firdaus, S., Rizani, K., 2014. Studi Tentang Dukungan Keluarga Terhadap Kejadian Depresi Pada Narapidana Anak di Lembaga Pemasyarakatan Anak Martapura Kabupaten Banjar Provinsi Kalimantas Selatan. Jurnal Skala Kesehatan, Vol.5, No.1, tahun 2014.

Widianti, E. 2011. Pengaruh Terapi Logo dan Terapi Suportif Kelompok Terhadap Ansietas Remaja di Rumah Tahanan dan Lembaga Pemasyarakatan Wilayah Provinsi Jawa Barat. Universitas Indonesia. Retrieved from http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20280662-T%20Efri%20Widianti.pdf

Zuhro, M. 2011. Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Harga Diri Pada Narapidana Remaja Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Blitar. Other Thesis, University of Muhammadiyah Malang. Retrieved from http://eprints.umm.ac.id/31728/

Downloads

Published

2018-02-12

How to Cite

Agustine, E. M., Sutini, T., & Mardhiyah, A. (2018). Skrining Perilaku Remaja Di Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Bandung. Jurnal Keperawatan Komprehensif (Comprehensive Nursing Journal), 4(1), 32–40. https://doi.org/10.33755/jkk.v4i1.96