IMPLEMENTASI HIERARKI MASLOW KEBUTUHAN KLIEN PENGGUNA NAPZA DALAM MENINGKATKAN STATUS KESEHATAN DI PANTI REHABILITASI YAYASAN SEKAR MAWAR LEMBANG STUDY PHENOMENOLOGY
DOI:
https://doi.org/10.33755/jkk.v5i1.126Keywords:
NAPZA, Status KesehatanAbstract
Implementasi hierarki maslow kebutuhan klien pengguna napza dalam meningkatkan status kesehatan di panti Rehabilitasi Yayasan Sekar Mawar Lembang. NAPZA merupakan singkatan untuk narkotika, alkohol, psikotropika dan zat adiktif lain. Status kesehatan merupakan suatu keadaan kedudukan orang dalam tingkat sehat atau sakit, meningkatnya status kesehatan ditinjau dari faktor sosial adalah sejalan dengan meningkatnya derajat pendidikan pengetahuan dan teknologi. Tujuan penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi Implementasi Hierarki kebutuhan klien pengguna NAPZA dalam meningkatkan status kesehatan di Panti Rehabilitasi NAPZA Yayasan Sekar Mawar Lembang. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Pengumpulan data dilakukan dengan metode fokus grup diskusi. Pengolahan data dilakukan dengan analisis coalizi yaitu menentukan kata kunci, kategori dan tema. Penelitian dilaksanakan di Yayasan Sekar Mawar Lembang, dengan melibatkan 8 partisipan yang merupakan klien di Yayasan Sekar Mawar Lembang. Penelitian ini memperoleh tiga belas tema yaitu 1. Menggali bakat, 2. Menerima apa yang diberikan oleh panti, 3. Sharing 4. konseling dengan konselor, 5. Pola hidup sehat 6. Support, 7.tetap berpikir positif, 8. Percaya diri 9.perubahan sikap. Pengalaman yang dialami oleh klien dalam meningkatkan status kesehatan berbeda-beda.
References
Badan Narkotika Nasional. (2015). Laporan Akhir Survei Nasional Perkembangan Penyalahgunaan Narkoba Tahun anggaran 2014. BNN- Republik Indonesia (Vol. 4). Jakarta: Pusat Penelitian Data dan Informasi BNN RI.
Creswell. (2007). Qualitative inquiry and research design: Choosing Among Five Traditional. Thousand Oaks. Sage Publication
Juliana, Himam dan Maarif (2016). Diakses pada tanggal 25 Juli 2018. Peran Konseling Panti Rehabilitasi Dalam Menangani Pemuda Korban Narkoba dan Implikasinya Terhadap Ketahanan Pribadi. Yogyakarta: https://journal.ugm.ac.id
Lasmawan dan Valentina (2015), Diakses pada tanggal 25 Juli 2018. Panti Rehabil intasi Korban Ketergantungan NAPZA di Manado
Noemalasari (2016), Diakses pada tanggal 25 Juli 2018. Pelaksanaan Bimbingan Sosial Untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Pada Pecandu NAPZA Di UPT Rehabilitasi Sosial Anak Nakal & Korban NAPZA (ANKN) Surabaya. Surabaya: http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
Nursetyo, (2015). Diakses pada tanggal 25 Juli 2018. Motivasi Residen Mengikuti Program Pelatihan Otomotif Panti Sosial Pamardi Putra Purwomartani kalasan Kabupaten Seleman. Sleman:http://journal.student.uny.ac.id
Putri dan Satwika. (2017). Diakses pada tanggal 18 mei 2018. Pengalaman Mantan Penyalahguna Napza Di Usia Remaja Dalam Mencapai Resilensi. Surabaya: http://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id
Rahmawati (2014), Diakses pada tanggal 25 Juli 2018. Mekanisme Koping Pecandu Napza Yang Menjalani Rehabilitasi Di Wisma Sirih Rumah Sakit Khusus Kalimantan Barat. Kalimantan: http://journal.stikmuhptk.ac.id
Santoso; Sahar; Wiarsih. (2012). Diakses pada tanggal 18 mei 2018. Pengalaman Mantan Pengguna Dalam Penyalahgunaan Napza Suntik. Palembang: http://jki.ui.ac.id
Sugyono. (2016). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.
Sumiati dkk. (2009). Asuhan Keperawatan Pada Klien Penyalahgunaan & Ketergantungan . Jakarta Timur : Trans Info Media.
Sunaryo. (2004). Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta : EGC
Susanto, (2018). Bimbingan Dan Konseling Di Sekolah Konsep, Teori dan Aplikasinya. Jakarta : Prenadamedia Group