GAMBARAN STATUS DEMENSIA DAN DEPRESI PADA LANSIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GUNTUR KELURAHAN SUKAMENTRI GARUT
DOI:
https://doi.org/10.33755/jkk.v5i1.125Keywords:
Demensia, Depresi, Lansia, Masyarakat KepustakaanAbstract
Jumlah penduduk lanjut usia di Indonesia tahun 2014 mencapai 18,8 juta jiwa dan pada pada tahun 2025 akan mencapai 36 juta jiwa. Seiring meningkatnya usia, perubahan fungsi kognitif pada lansia juga mengalami peningkatan. Gangguan fungsi kognitif pada lansia dapat menyebabkan perubahan kepribadian, emosi, dan mengganggu aktivitas sehari – hari, apabila berlangsung secara progresif maka dapat terjadi demensia dan perubahan psikososial seperti depresi. Dengan diketahuinya status demensia dan depresi pada lansia di masyarakat dapat digunakan sebagai data dasar dalam mengembangkan program yang berhubungan dengan kesehatan lansia di masyarakat. Penelititian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran status demensia dan depresi pada lansia di masyarakat. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuatitatif. Data dikumpulkan dengan kuisioner Modified Mini Mental State Test (3MS) dan Geriatric Scale Depression (GDS) pada responden 112 lansia yang diambil dengan menggunakan teknik random sampling di wilayah kerja Puskesmas Guntur Kelurahan Sukamentri Garut. Analisis menggunakan statistik deskritif dengan distribusi frekuensi. Hasil penelitian ini didapatkan dengan kategori demensia ringan, yaitu sebanyak 55 responden (49,1%), dengan kategori demensia sedang sebanyak 45 responden (37,5%), sedangkan kategori demensia berat sedang sebanyak 15 responden (13,4%). Hasil penelitian status depresi dalam kategori normal sebanyak 32 responden (28,6%), kategori depresi ringan sebanyak 45 responden (40.2%), kategori depresi sedang sebanyak 23 responden (20,5 %) dan kategori depresi berat sebanyak 12 responden (10,7%). Petugas kesehatan diharapkan dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai dasar dalam mengembangkan program kegiatan kesehatan lansia seperti posbindu pada lansia dengan memberikan penyuluhan berupa informasi dan edukasi terkait demensia dan depresi, membina lansia dalam menjaga fungsi kognitif dan psikososialnya (olahraga, membaca buku, kegiatan keterampilan).
References
Arabi, Z., Aziz, N. A.zali, R., & Puteh, S. E. (2013). Early Dementia Questionnaire (EDQ): A new sreening instrument for early dementia in primary care peactice. BMC family Practice http://www.biomedcentral.com/ 1471-2296/14/49.
Anderson, E.T., & McFarlane, J. M. (2011). Community as Partner: Theory and Practice in Nursing. Philadelphia: Wolters Kluwer Health/ Lippincott Williams & Wilkins.
Anderson. M.A. (2007). Caring for Adults Holistically. Philadelphia: F.A. Davis Company
Arikunto,S. (2014). Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.
Azad, N, A., Bugami, M. A., & Loy, I. (2007). Gender Differences in Dementia Risk Factors. Gender Medicine/ Vol. 4, No 2, 120-126. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pu bmed/17707846.
Azizah,L. M. (2012). Keperawatan Lanjut Usia. Yogyakarta: Graha Ilmu.Badan Pusat Statistik. (2014). Angka Harapan Hidup Penduduk Beberapa Negara Jakarta. https://www.bps.go.id/linkTabel Statis/view/id/1517.
Badan Pusat Statistik. (2015). Statistik Penduduk Lanjut Usia 2014. https://www.bps.go.id/index.php/publikasi/1117.
Badan penelitian dan pengembengan kesehatan kementerian kesehatan RI. Riset kesehatan dasar tahun 2013. Available at: htt//www.litbang.depkes. go.id/sites/download/rkd2013/ Laporan_Riskesdas2013.PDF. Accessed May 25, 2017.
Hartati, S., & Widayanti, C. G. (2010). Clock drawing: Asesmen untuk demensia (Studi deskriptif pada orang lanjut usia di kota Semarang). Jurnal Psikologi, 7(1), 1-10.
Hernawati, I. (2006). Pedoman Tatalaksana Gizi Usian Lanjut Untuk Tenaga Kesehatan. Jakarta: Depkes. https://journal.unair.ac.id/down loadfull/IJCHN6979- 09e05d40e3fullabstract.pdf.
Holmes, C., & Amin, J, (2016). Dementia. Psychiatric Disorder. 687-690. https://www.sciencedirect.com/
science/article/pii/S135730391 6301670.
Kemenkes RI. (2012) Petunjuk Teknis Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular (Posbindu PTM). Jakarta. https://pptm.depkes.go.id/cms/ frontend/ebook/JUKNIS_REVISI. pdf.
Kemenkes RI. Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan RI: Gambaran Kesehatan Lanjut Usia di Indonesia. Semester 1, 2013;hal:1-32.
Komnas Lansia. (2010). Pedoman Pelaksanaan Posbindu Lansia. Jakarta.
Leuckenotte, A. (2006). Gerontologic Nursing. Mosby: St. Louis.
Lopes, M. A., Xavier, A. J,. & D’Orsi, E. (2016). Cognitive and functional Geriatrics, pp. 134- 139. https://www.sciencedirect.com/ science/journal/01674943/66.
Marchira, C. R., & Wirasto, R. T. (2007). Pengaruh faktor-faktor psikososial dan insomnia terhadap depresi pada lansia di Kota Yogyakarta. Berita Kedokteran Masyarakat, 23(1).
Maryam, R. S., Ekasari, M. F,. Rosidawati, Jubaedi, A., & Batubara, I. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta. Salemba Medika.
Maryam, R. S,. Hartini, T,. & Sumijatun. (2015). Hubungan Tingkat Pendidikan dan Aktivity Daily Living Dengan Dementia pada lanjut usia di Panti Werdha. Jakarta. https://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/kespro/article/view/4757.
Meiner, S. E. (Mosby Elsevier). Gerontologic Nursing. (5rd Edition). St Louis, Missouri: Mosby Elsevier.
Miller, C.A. (2012). Nursing Care of Older Adult: Theory and Practice.Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins.
Mubarak, W. I,. & Chayatin, N. (2009). Ilmu Keperwatan Komunitas. Jakarta: salemba Medika.
Mujahidullah, K. (2012). Keperawatan Geriartik Merawat Lansia Dengan Cinta dan Kasih Sayang. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Notoatmodjo, S. (2011). Kesehatan Masyarakat, Jakarta: Rineka Cipta.
Notoatmodjo, S. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nugroho, W. (2008) Keperawatan Gerontik dan Geriatrik. Jakarta: EGC.
Nursalam. (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Kepeawatan : Pendekatan Praktis. Jakarta: Salemba Medika.
Prabhaswari, L., & Ariastuti, N. L. P. (2015). Gambaran Kejadian Depresi Pada Lanjut Usia Di Wilayah Kerja Puskesmas Petang I Kabupaten Badung Bali 2015. ISM. Bali, 7(1), 1-6.
Pratiwi, C. U,. Marliyati, S. A., & Latifah,
M. (2013). Pola Konsumsi Pangan, Aktivitas Fisik, Riwayat Demensia Keluarga, dan Kejadian Demensia Pada Lansia di Panti Werdha Tresna Bogor. Jurnal Gizi dan Pangan,129-136. Journal.ipb.ac.id > Home > Vol 8, No 2.
Sahathevan, R. (2015). Dementia: An Overview of Risk Factors. Kuala Lumpur: Universiti Kebangsaan Malaysia Medical Centre (UKMMC). https://books.google.co.id/book s.
Salinas, R. M., Hiriart, M., Acosta, I., Sosa, A. L.,& Prince, M. J. (2016). Type 2 diabetes mllitus as a Factorfor dementia in a Mexican population. Journal Diabetes and Its Complications.
Stanhope, M. (2006). Fondations pf Nursing In The Community.
Stuart, G.W. (2009). Principles and Practice of Psychiatric Nursing. St. Louis: Mosby.
Untari, I. (2014). Kajian Tingkat Demensia di Panti Werdha
Darma Bakti Surakarta. https://download.portalgaruda. org/article.php?article=267269& val=6682&title=STUDY%20OF%20 THE%ELDERLY%20DEMENTIA%2 0IN%2OPANTI%WERDHA%20%20 DARMA%BAKTI%20SURAKARTA.
Wang, K. Y. (2012). The careburderof families with members having intelectual and developmental disorder: a review of the recent literature, Curr Opin Psychiatry 25, 348-352. https://www.ncbi.nlm.nig.gov/lab s/article/22744406/.
WHO. (2016). Dementia. https://www.who.int/mediacentr e/factssheet/fs362/en/.
Widyastuti, R. H. (2011). Gambaran Beban Keluarga dalam Merawat Lansia Dengan Demensia di Kelurahan Pancoran Mas, Depo, Jawa Barat:Studi Fenomenologi, Purwokerto: https://eprints.undip.ac.id/3747 7/.