HUBUNGAN GAYA HIDUP DENGAN KEJADIAN TB PARU PADA REMAJA: KAJIAN LITERATUR SISTEMATIS
DOI:
https://doi.org/10.33755/jkk.v5i1.118Keywords:
Gaya hidup, kejadian TB paru, dan RemajaAbstract
Pendahuluan; TB Paru merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh kuman tuberculosis (Mycobacterium tuberculosa) (Alsagaff, 2006). Diperkirakan sepertiga dari populasi dunia sudah tertular TB Paru, yang mana sebagian besar penderita TB Paru adalah usia produktif (15-50 tahun). Penyakit TB paru dapat menyebar ke organ tubuh yang lain seperti lapisan otak, ginjal, tulang, serta nodus limfe (Crofton, 2005). Penyakit TB paru masih merupakan masalah kesehatan di dunia terutama pada negara-negara berkembang. Oleh karena itu kajian literatur diperlukan untuk menggali gaya hidup remaja dengan kejadian TB paru. Tujuan penulisan ini untuk mengidentifikasi hubungan gaya hidup remaja dengan kejadian TB paru. Metode Penelitian ini digunakan dalam membuat artikel ini adalah cirtical review. Proquest (tahun 2005-2016) dan Google Scoolar (tahun 2005-2016) merupakan database yang digunakan dalam review ini. Key word yang digunakan adalah gaya hidup, kejadian TB paru, dan remaja. Didapatkan 5 artikel penelitian yang sesuai dengan tujuan dan kriteria review. Dari 5 artikel ini, didapatkan hasil mengenai gaya hidup dengan kejadian TB paru pada remaja yang meliputi pengetahuan, pendidikan kesehatan, merokok, minuman keras (alkohol), dan keluar dimalam hari. Semua jurnal ini terbukti menunjukkan kearah gaya hidup yang mengakibatkan kejadian TB paru pada remaja. Review ini menyimpulkan bahwa gaya hidup dapat mempengaruhi kejadian TB paru pada ramaja. Merokok dan keluar dimalam hari merupakan factor yang dominan yang mengakibatkan kejadian TB paru pada ramajaReferences
Alsagaff, H dan Mukty, A. (2006). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Paru. Surabaya: Airlangga University Press
Aysem. (2009). Writing a critical review. Retrieved from: http://www.awc.metu.edu.tr/handouts/Writing_a_Critical_Review.pdf
Avdeeva, T., Otvagin, I., Myakisheva, T., & Rashkevich, E. (2012). Tuberculosis in adolescents and Young patients in high prevalence region. European Journal of Microbiology and Immunology , 2(4):297–301.
Crofton, J. 2005. Tuberkulosis Klinis. Jakarta : Widya Medika EGC : Jakarta
Cruz, A. T., Hwang, K. M., Birnbaum, G. D., & Starke, J. R. (2013). Adolescents With Tuberculosis. Pediatr Infect Dis J , 32: 937–941.
Cruz, T. A. (2016). Tuberculosis in Adolescents. Dalam R. J. Starke, & R. P. Donald, Handbook of child and adolescent tuberculosis. London: Oxford University Press.
Departemen kesehatan RI. (2005). Tuberculosis prevention Survey in Indonesia 2004, Depkes RI, Jakarta.
Departemen kesehatan RI, (2003). Pedoman Nasional Penanggulangan Tuberculosis. Depkes RI. Jakarta
Depkes RI. (2008). Survei Prevalensi Tuberkulosis. Jakarta: Departemen Kesehatan.
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. ( 2011). Pedoman penanggulangan nasional TBC. Jakarta: Depkes RI.
Dharma, K. K. (2011). Metodologi Penelitian Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media (TIM).
Direktorat Pembinaan Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar (PPK-LK Dikdas). Infeksi HIV Sering Disertai Tuberkulosis. Jakarta2009 [updated 22 Desembeer 2017]
EURO.WHO. (2015). Assessing the challenges related to adolescent TB. Dipetik 08 3, 2017, dari http://www.euro.who.int: http://www.euro.who.int/en/health-topics/communicable-diseases/tuberculosis/news/news/2015/03/assessing-the-challenges-related-to-adolescent-tb
Ewles, L. Dan Simnett, I. (1994). Promosi Kesehatan ; Petunjuk Praktis. Emilia, O. (Alih Bahasa). Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Girsang. (2011). Relationship between Social Demographic Factors and Pulmonary Tuberculosis Stratified by Gender in Central Java. Jurnal Ekologi Kesehatan Vol. 14, No. 1, hal 48-59
Girsang M. dkk., (2011), Faktor Penyebab Kejadian Tuberculosis Serta Hubungannya Dengan Lingkungan Tempat Tinggal Di Provinsi Jawa Tengah (Analisis Lanjut Riskesdas 2007). Bulletin Penelitian Kesehatan, Vol. 39, No.1, hal: 34 — 41
Hastono, Sutanto Priyo dan Sabri, Luknis. (2011). Statistik Kesehatan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hidayat, Aziz Alimul. (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika.
Juliandari, Kusnanto,dan Hidayati (2014). Hubungan Antara Dukungan Sosial Dan Coping Stres Dengan Kualitas Hidup Pasien Tb Paru Di Puskesmas Perak Timur Surabaya.
Kampmann, B., & Whittaker, E. (2016). Immunology of Tuberculosis in Children. Dalam R. J. Starke, & R. P. Donald, Handbook of child and adolescent tuberculosis. London: Oxford University Press.
Karyadi E, Schultink W, Nelwan RH, Gross R, Amin Z, Dolmans WM, van der Meer JW, Hautvast JG, West CE. Poor micronutrient status of active pulmonary tuberculosis patients in Indonesia. 2000.
Kemenkes RI. (2013). Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tatalaksana Tuberkulosis. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.
Kemenkes RI. (2015). Situasi Kesehatan Reproduksi Remaja. Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI.
Kufa T, Mngomezulu V, Charalombous S, Hanifa Y, Fielding K, Grant A, et al. Undiagnosed Tuberculosis Among HIV Clinic Attendees: Association With Antiretroviral Therapy and Implications for Intensified Case Finding, Isoniazid Preventive Therapy, and Infection Control. 2011.
Kusmiran. (2012). Kesehatan Reproduksi Remaja dan Wanita. Jakarta: Salemba Medika
Lobato, Cummings, K., Will, D., Royce, S., & Tuberculo, S. (1998). Tuberculosis in children and adolescents: California. Pediatr Infec Dis J , 17:407–411.
Lotfian, F., Bolursaz, M. R., Khalilzadeh, S., Baghaie, N., Hassanzad, M., & Velayati, A. (2016). Features of Adolescents Tuberculosis at a Referral TB's Hospital in Tehran, Iran. Mediterr J Hematol Infect Dis , 8(1):1-7. http://dx.doi.org/10.4084/MJHID.2016.005.
Lyon B (2012). Stress, Coping and Health: A conceptual overview. In: Rice, VH. Handbook of Stress, Coping and Health: Implications for Nursing Research, Theory, and Practice.2 Ed. Thousand Oaks, CA: Sage:
Magkosa. (2010). Psikologi Perkembangan Remaja. Jakarta: EGC
Manalu Helper Sahat P. (2010). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kejadian TB Paru dan Upaya Penanggulangannya.
Markum. (2007). Buku Ajar Ilmu Kesehatan Anak. Gaya Baru: Jakarta
Menzies, H. J., Winston, C. A., Holtz, T., Cain, K. P., & Kenzie, W. R. (2010). Epidemiology of tuberculosis among us- and foreign-born children and adolescents in the united states 1994-2007. Am J Publ Health , 100:1724–1729.
Misnadiarly. (2006). Penyakit Infeksi Tuberkulosis Paru dan Ekstra Paru. Bogor: Grafika Mardi Yuana.
Mwanja, D. M., Verver, S., Yeka, A., Etwom, A., Waako, J., Ssengooba, W., et al. (2015). Prevalence and risk factors of latent Tuberculosis among adolescents in rural Eastern Uganda. Afr Health Sci. 2015 Sep; 15(3): 851–860. , Sep; 15(3): 851–860.doi: 10.4314/ahs.v15i3.20.
Narasimhan, P., Wood, J., MacIntyre, C. R., & Mathai, D. (2013). Risk Factors for Tuberculosis. Pulmonary Medicine, 2013, 828939. doi: 10.1155/2013/828939
Nasution, Hadijah. (2008). Pengaruh Mengunjungi Tempat Hiburan Malam Terhadap Gaya Hidup Remaja. Bogor : IPB
Nishikiori, N., & Van Weezenbeek, C. (2013). Target prioritization and strategy selection for active case-finding of pulmonary tuberculosis: a tool to support country-level project planning. BMC Public Health, 13(1), 97.
Notoatmodjo, S. (2010). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Oktavia, S., Mutahar, R., & Destriatania, S. (2016). Analisis faktor risiko kejadian TB Paru di wilayah Kerja Puskesmas Kertapati Palembang. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat , Volume 7 Nomor 02 Juli: .
Rianthavorn, P., & Ettenger, R. B. (2005). Medication non-adherence in the adolescent renal transplant recipient: a clinician's viewpoint. Pediatr Transplant , 9:398–407.
Rie AV, Westreich D, Sanne I. Tuberculosis in patients receiving antiretroviral treatment: incidence, risk factors, and prevention strategies. 2011.
Rukmini, & Chatarina. (2011). Faktor-faktor yang Berpengaruh terhadap Kejadian TB Paru Dewasa di Indonesia. Buletin Penelitian Sistem Kesehatan , Vol. 14 No. 4 Oktober: 320–331.
Ruswanto, B. (2010). Analiasis Spasial sebaran kasus tuberkulosis paru ditinjau dari faktor lingkungan fisik dalam dan luar rumah di Kabupaten Pekalongan. Semarang: Thesis, Universitas Diponegoro.
Sastroasmoro, S. (2010). Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Klinis. Jakarta: EGC.
Sopiyudin, Dahlan M. (2010). Statistik untuk Kedokteran dan Kesehatan Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
Stevens, H., Ximenes, R. A., Dantas, O. M., & Rodrigues, L. C. (2014). Risk factors for tuberculosis in older children and adolescents: a matched case–control study in Recife, Brazil. Emerging Themes in Epidemiology , 11(200:1-7.DOI 10.1186/s12982-014-0020-5.
Suddin. A, 2013. Hubungan Pelaksanaan Peran Perawat Keperawatan Kesehatan Masyarakat Dengan Mutu Pelayanan Di Puskesmas Kabupaten Takalar Tahun 2013. Tesis. Universitas Hasanudin. Makasar
Sulkind, Neil J. (2010). Encyclopedia of Research Design. California: SAGE Publication
Supariasa, Bakri, & Fajar. (2010). Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.
Suryani, S., Widianti, E., Hernawati, T., & Sriati, A. (2014). Analisis Kebutuhan Psikososial Penderita Tuberkulosis Paru (Vol. 18).
`Taha M, Deribew A, Tessema F, Assegid S, Duchateau L, Colebunders R. Risk factors of active tuberculosis in people living with HIV/AIDS in Southwest Ethiopia: A case control study. 2011.
The Global Fund. (2016). Strategic Investments for Adolescents In HIV, Tuberculosis and Malaria Programs. Geneva, Switzerland: Global Fund.
Waako, J., Verver, S., Wajja, A., Ssengooba, W., Joloba, M. L., Colebunders, R., et al. (2013). Burden of tuberculosis disease among adolescents in a rural cohort in Eastern Uganda. BMC Infectious Diseases , 13:349.
WHO. (2009). Tuberculosis Infection Control The Era of Expanding HIV Care and Treatment. Switzerland: World Health Organization.
Wiratini, (2015). Pengaruh Peer Education Terhadap Perilaku Merokok Pada Remaja Di Sman “X†Denpasar. Denpasar
World Health Organization (2015). Global Tuberculosis Report 2015. Switzerland.
Wilcox, W. D., & Laufer, S. (1994). Tuberculosis in adolescents. A case commentary. Clin Pediatr (Phila) , 33(5):258-62.
Winston, C. A., & Menzies, H. J. (2012). Pediatric and Adolescent Tuberculosis in the United States, 2008–2010. Pediatrics , 130:e1425–e1432.
Wong, (2007). Buku Ajar Keperawatan Pediatrik. Edisi 6. Alih Bahasa Agus Sutarna. Jakarta: EGC
Wong, (2008). Wong’s Essential of Pediatric Nursing. USA: Mosby
WHO. Global Tuberculosis Control: WHO Report 2011. Geneva2011.