PENGARUH METODE HEARTH DALAM MODIFIKASI DIET PADA BALITA DENGAN MALNUTRISI
DOI:
https://doi.org/10.33755/jkk.v5i1.127Keywords:
balita, model tungku (hearth), malnutrisi,Abstract
Model Tungku (Hearth) merupakan salah satu pendekatan yang efektif dalam mengatasi gizi buruk karena berbasis empowering dan pembelajaran bagi masyarakat bahwa dalam pemecahan masalah sosial sebenarnya solusi ada di dalam masyarakat itu sendiri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penerapan model tungku (Hearth) dalam meningkatkan status gizi balita malnutrisi melalui modifikasi diet. Jenis penelitian ini adalah Quasi eksperimen tanpa pembanding dengan  tehnik one group pre test and post test design. Sampel didapatkan sebanyak 17 balita dengan tehnik purposive sampling. Status gizi balita dianalisa menggunakan pendekatan standar antropometri balita berdasarkan ambang batas (Z-score). Hasil uji T menunjukkan adanya pengaruh model hearth terhadap status gizi balita dengan p value 0,00 (p < 0,05). Nilai beda didapatkan sebesar 1,482. Kesimpulannya adalah pendekatan model Hearth memberikan pengaruh yang signifikan terhadap perubahan status gizi pada balita malnutrisiÂ
References
Agus, Z. 2004. Hubungan Pengetahuan dan Tindakan Penanggulangan Status Gizi BGM pada Balita di Puskesmas Nanggalo. Skripsi Unand.
Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian (suatu pendekatan praktek). Jakarta : Rineka Cipta
Aryastami, 2011. Perbaikan gizi anak balita melalui pendekatan pendekatan tungku (hearth) : sebuah uji coba di Kabupaten Cianjur. Depkes:Jakarta
Bolles K, Speraw C, Berggren G, Lafontant JG. Ti Foyer (Hearth) Community-Based Nuturition Activities Informed By Pendekatan Tungku (Hearth) Approach In Leogane, Haiti: A Programmatic Description. Food Nutr Bull 2002; 23 (Suppl 4): 11-7.
Core Gorup, PCI, 2003. Perilaku dalam Postive Deviance.
Dahlia, 2012. The Effect Of Positive Deviance Approach Toward The Improvement Of Nutrition Status Of ChildrenUnder Five Years Media Gizi Masyarakat Indonesia, Vol.2, No.1, Agustus 2012 :1-5
Depkes, 2012. Sambutan Menkes pada Buku Pedoman Penangan Gizi Buruk. Jakarta
Departemen Kesehatan RI, 2010. Penilaian antropometri status gizi. Available at http://www.gizi.depkes.go.id, diakses pada tanggal 26 Februari 2013 Pukul 15.45WIB
Fisher, dkk. 2012. Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang Gizi Dengan Status Gizi Balita Di Desa Sioban Kabupaten Kepulauan Mentawai.
Hapitria, dkk. 2011. Positive Deviance in Under-five Nutritional Status. Berita Kedokteran Masyarakat, Vol. 27, No. 4, Desember 2011
Luciasari, dkk 2011. Factors Of Positive Deviance In Nutritional Status Of Under-FivesAmong Poor Family In Low- & High-Undernutrition Districts In Sulawesi Selatan Province, PGM 2011, 34(2):114-122
Marsh DR, Schroeder DG.2008. The Hearth Approach To Improve Health Outcomes: Experience And Evidence From The Field. Food Nutr Bull 2002; 23 (suppl 4): 5-8.
Rahayu. 2001. Psikologi Perkembangan.Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress;
Riskesdas, 2012. Riset Kesehatan Dasar Nasional.Jakarta.www.riskesda.litbang.depkes.go.id (diakses pada tanggal 26 Februari 2013 pukul 17.37 WIB).
Sirajuddin.(2005). Model Tungku (Hearth) Terbukti Mampu Mengeliminasi Kasus Kurang Gizi Secara Berkelanjutan. Tersedia di : http://www.gizi net.com. Diakses pada 26 Februari, 2013)
Piroska A. Bisits Bullen,2011. The Positive Deviance/Hearth Approach to Reducing Child Malnutrition; Systematic Revieu, Tropical Medicine and Internasional Health. Available at : http:onlinelibrary,wiley.com. .
UNICEF, 2012. Kematian Balita Di Indonesia. Jakarta. www.Unicef.org (diakses pada tanggal 26Februari 2013 pukul 17.37 WIB).